Madiun, INFO_PAS
– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun terus mengembangkan
program pembinaan kemandirian bagi warga binaan, khususnya di bidang
keterampilan meubelair. Saat ini, warga binaan tengah aktif memproduksi
berbagai kerajinan tangan berupa talenan dan asbak yang berbahan dasar kayu
jati belanda, Kamis (25/9).
Kegiatan yang berlangsung di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
Lapas Pemuda Madiun ini menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen Lapas
dalam membekali warga binaan dengan keterampilan kerja yang bermanfaat, sebagai
bekal saat mereka kembali ke masyarakat.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Jumadi,
menyampaikan bahwa produk kerajinan ini tidak hanya melatih keterampilan warga
binaan, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat untuk berubah
menjadi lebih baik.
“Melalui kegiatan meubelair ini, kami berupaya menciptakan
lingkungan yang produktif dan positif di dalam Lapas. Pembuatan talenan dan
asbak dari kayu jati belanda menjadi pilihan karena bahannya mudah diolah,
namun tetap memiliki nilai jual yang bagus,” ujar Jumadi.
Senada dengan Jumadi, Kalapas Pemuda Madiun, Wahyu Susetyo,
menegaskan bahwa pembinaan kemandirian merupakan bagian penting dari proses
pemasyarakatan.
“Kami ingin para warga binaan memiliki keterampilan yang
bisa mereka andalkan ketika bebas nanti. Selain menghasilkan produk yang
bernilai ekonomis, kegiatan ini juga menanamkan etos kerja dan kedisiplinan,”
terang Wahyu.
Produk-produk hasil karya warga binaan ini rencananya akan
dipasarkan dalam berbagai pameran hasil karya narapidana maupun melalui kerja
sama dengan pihak ketiga. Diharapkan, kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi
ajang pelatihan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga binaan di masa
depan. (Humas Lapas Pemuda Madiun)