Madiun, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun
terus menunjukkan keberhasilan dalam pembinaan kemandirian bagi warga
binaannya. Salah satu program unggulan yang berjalan dengan baik adalah
budidaya ikan lele menggunakan sistem kolam bioflok yang berada di Sarana
Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Pemuda Madiun, Senin (8/9).
Budidaya ikan lele ini bukan
hanya sekadar kegiatan harian, melainkan sudah menjadi program pembinaan
terstruktur yang telah berhasil melakukan panen berkali-kali. Hasil panen
tersebut umumnya dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi internal di dalam lapas,
khususnya untuk mendukung pemenuhan gizi warga binaan. Selain itu, sebagian
hasil panen juga dijual ke masyarakat sekitar, sebagai bentuk kontribusi
ekonomi serta dukungan terhadap program kemandirian warga binaan.
Kasi Kegiatan Kerja (Giatja),
Jumadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam
menciptakan warga binaan yang mandiri dan produktif.
“Budidaya ikan lele ini bukan kegiatan sekali jalan. Kami sudah
beberapa kali melakukan panen, dan hasilnya digunakan untuk konsumsi warga
binaan, sebagian dijual ke luar, serta disalurkan untuk mendukung kegiatan
lainnya. Ini bukti bahwa pembinaan yang dilakukan berdampak nyata,” ujar Jumadi.
Senada, Kalapas Pemuda Madiun,
Wahyu Susetyo, menegaskan bahwa kegiatan pembinaan ini merupakan bagian dari
pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, salah
satunya adalah memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan.
“Kami tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga membekali
warga binaan dengan keterampilan yang berguna. Sistem bioflok ini cocok
diterapkan di lingkungan terbatas dan hasilnya cukup optimal. Ini menjadi
bagian dari upaya nyata kami mencetak SDM yang unggul meskipun dari balik
tembok lapas,” terang Wahyu.
Warga binaan yang terlibat dalam
budidaya ini mengaku mendapat manfaat besar. Selain belajar teknis budidaya,
mereka juga merasakan peningkatan rasa percaya diri dan harapan untuk memulai
kehidupan baru yang lebih baik setelah bebas nanti.
Dengan terus digalakkan program
pembinaan kemandirian seperti ini, Lapas Pemuda Madiun menunjukkan bahwa proses
pemasyarakatan bukan sekadar penahanan, melainkan proses transformasi diri
menuju pribadi yang lebih baik, produktif, dan siap berkontribusi kembali kepada
masyarakat dan negara. (Humas Lapas
Pemuda Madiun)