Madiun, INFO_PAS — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Pemuda Kelas IIA Madiun kembali menggelar kegiatan rutin Pembinaan Rohani Agama
Islam berupa Tahlilan dan Pengajian, yang dilaksanakan di Masjid At-Taubah
Lapas Pemuda Madiun, Senin (27/10).
Kegiatan rohani yang rutin
dilaksanakan setiap pekan ini diikuti dengan antusias oleh para warga binaan
dan diisi oleh Ustad Bagiyo dari Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan,
serta didampingi oleh petugas pembinaan keagamaan Lapas Pemuda Madiun.
Turut hadir pula mahasiswa magang
dari Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab,
dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo,
yang saat ini sedang menjalani praktik lapangan di Lapas Pemuda Madiun.
Dalam ceramahnya, Ustad Bagiyo
menyampaikan pentingnya memperkuat keimanan dan memperbanyak dzikir sebagai
bekal menghadapi ujian hidup.
“Setiap manusia memiliki
kesempatan untuk memperbaiki diri. Jadikan masa pembinaan ini sebagai waktu
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menata hati agar menjadi pribadi
yang lebih baik,” pesan Ustad Bagiyo kepada para warga binaan.
Kepala Lapas Pemuda Madiun, Wahyu
Susetyo, menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan rohani merupakan salah satu
program rutin yang terus dikembangkan sebagai bentuk pembinaan kepribadian bagi
warga binaan.
“Pembinaan rohani ini kami
laksanakan secara rutin agar para warga binaan memiliki pegangan iman yang kuat
dan semangat untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Kami berharap
kegiatan ini dapat membawa ketenangan dan motivasi bagi mereka dalam menjalani
masa pembinaan,” ujar Wahyu.
Salah satu warga binaan
berinisial S yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku merasa bersyukur bisa
turut serta dalam pengajian rutin ini.
“Setelah ikut pengajian, hati
rasanya lebih tenang. Ceramah yang disampaikan Ustad membuat saya termotivasi
untuk terus memperbaiki diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah,” ungkap
S.
Melalui kegiatan rutin Tahlilan
dan Pengajian ini, Lapas Pemuda Madiun berkomitmen untuk terus menghadirkan
suasana religius dan memberikan pembinaan spiritual yang berkelanjutan bagi
para warga binaan, agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan semangat dan
akhlak yang lebih baik. (Humas Lapas
Pemuda Madiun)