Program MBG Jadi Jawaban Terhadap Tantangan Permasalahan Gizi di Tulungangung
Sosialisasikan Program MBG di Tulungagung, Jawaban Terhadap Tantangan Permasalahan Gizi
Tulungagung, Jawa Tengah
(16/11) – INFOJATIMNEWS.com
Tantangan permasalahan gizi menjadi
salah satu faktor yang harus diselesaikan di Tulungagung. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini
terus
disosialisasikan diharapkan dapat membawa perubahan bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan pemerintah saat
sosialisasikan program MBG
yang berlangsung di Alba Garden Ballroom Tulungangung pada Jumat (14/11).
Acara ini dihadiri oleh berbagai
pemangku kepentingan, termasuk Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Jairi Irawan, Koordinator Wilayah
Tulungagung, Sabrina
Mahardika, serta praktisi gizi,
Muchamat Amarodin.
Sosialisasi ini bertujuan memperkuat
pemahaman publik terkait pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi seluruh
kelompok sasaran, mulai dari ibu hamil hingga peserta didik.
Dalam sambutannya, Anggota DPRD
Provinsi Jawa Timur,
Jairi Irawan menegaskan bahwa Program MBG merupakan salah satu fokus nasional
dalam membangun sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Program MBG adalah investasi terbesar
bangsa untuk mempersiapkan generasi masa depan. Tantangan gizi kita masih besar stunting yang stagnan, anemia, masalah
gizi ganda, hingga ketimpangan akses pangan. Karena itu, intervensi gizi harus
dilakukan secara sistematis dan tepat sasaran,” ucap Jairi Irawan.
Ia menambahkan bahwa tujuan utama MBG
adalah meningkatkan asupan serta pengetahuan gizi kelompok sasaran agar
perkembangan anak dapat berlangsung optimal.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Tulungagung, Sabrina Mahardika memaparkan milestone
sosialisasi MBG dan pentingnya pemahaman publik terhadap latar belakang
program.
“MBG hadir karena tantangan gizi kita
masih tinggi. Sasaran program ini sangat luas, mulai dari siswa TK hingga
SMA/SMK, santri pesantren, serta ibu hamil, menyusui, dan balita. Dengan
pemenuhan gizi yang baik, kita bukan hanya meningkatkan kesehatan, tetapi juga
kualitas pendidikan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menekankan empat standar
pelaksanaan MBG, yaitu kecukupan kalori, komposisi gizi, standar higienis, dan
standar keamanan pangan.
Menambahkan, Praktisi gizi, Muchamat Amarodin menambahkan
perspektif lebih luas mengenai urgensi MBG dalam konteks pembangunan bangsa.
“Gizi adalah fondasi kualitas sumber
daya manusia. Anak yang mendapat asupan gizi baik akan tumbuh dengan kemampuan
belajar dan berpikir yang lebih optimal. Ini berpengaruh langsung pada kemajuan
bangsa,” papar Amarodin.
Ia juga menjelaskan bahwa Badan Gizi
Nasional berperan sebagai tulang punggung penciptaan generasi emas dengan
dukungan arsitektur ekosistem dan teknologi yang memastikan anggaran dan
implementasi berjalan efektif.
Program MBG bukan hanya sekadar penyediaan makanan, tetapi juga sebagai langkah strategis nasional untuk
memperbaiki kualitas hidup masyarakat, menghapus kemiskinan gizi, dan
menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, serta produktif. (red)
